Butir-butir soal ujian nasional (UN) 2014 diperkirakan
bakal lebih sulit dibandingkan dengan tahun ini. Sebab dalam UN 2014,
komposisi soal tidak hanya berkategori evaluatif saja. Tetapi juga disusupkan
soal berkategori prediktif yang sering dipakai di Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Ketentuan baru itu merupakan bagian dari skenario
mengawinkan antaran UN dengan SNMPTN. Sampai tadi malam, komposisi antara butir
soal yang bersifat evaluatif dan prediktif masih digodok.
Melalui pertemuan segitiga antara Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia (MRPTNI), dan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
Ketua MRPTNI Idrus A. Paturussi mengatakan, dalam waktu
dekat ke luar komposisi pembobotan butir-butir soal UN 2014.
Pria yang juga rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar itu menuturkan, selama ini pengawinan antara hasil UN dengan SNMPTN
berjalan setengah-setengah. “Selama ini nilai UN tidak kami lihat. Yang kami
lihat itu hanya siswa pelamar SNMPTN lulus UN atau tidak,” katanya
Menurut Idrus wajar jika pihak PTN hanya menjadikan nilai UN
sebagai syarat perlu saja untuk penerimaan calon mahasiswa baru. Sebab mereka
mendapatkan salinan pengumuman UN hasil dari penilaian BSNP yakni H-3 pengumuman
resmi UN. Dia menuturkan waktu itu mepet jika dipakai untuk memeringkat
siswa pelamar PTN berdasarkan nilai UN.
Nah untuk tahun ini Idrus mengatakan pengawinan antara
nilai UN dengan SNMPTN dijalankan secara penuh. “Keputusan ini sesuai
arahan Mendikbud,” paparnya.
Dengan sistem baru itu, nilai UN benar-benar memiliki bobot
sebagai pertimbangan kelulusan SNMPTN mulai tahun depan. Selama ini pembobotan
penerimaan SNMPTN hanya berdasarkan nilai rapor saja.
Idrus menuturkan skenario pembobotan nilai UN dalam SNMPTN
dilakukan mulai dari pembuatan butir-butir soal ujian. Dia mengatakan selama
ini materi soal UN seluruhnya bersifat evaluatif. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi
hasil belajar siswa selama duduk di bangku SMA.
“Tetapi untuk masuk PTN diujikan materi soal bersifat
prediktif. Jadi selama ini tidak bisa nyambung antara UN dengan SNMPTN,”
katanya. Supaya bisa nyambung, Idrus mengatakan akan menyisipkan soal
kategori prediktif dalam paket materi UN.
Dengan sistem baru itu, diperkirakan materi UN tahun depan
lebih sulit dibandingkan tahun ini. Sebab sejumlah soal ujian dibuat untuk
tujuan memetakan kemampuan akademik siswa, apakah mampu kuliah.
Idrus menegaskan komposisi persentase antara soal ujian
yang bersifat evaluatif dan prediktif sampai saat ini belum ditetapkan.
Idrus juga berharap tahun depan MRPTNI atau panitia SNMPTN
bisa mendapatkan rekapitulasi hasil penilaian UN dari BSNP lebih cepat. “Sehingga
ada waktu untuk me-rangking kelulusan SNMPTN berdasarkan nilai rapor dan nilai
UN,” tandasnya.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2014 akan mulai
dilaksanakan pada 14 April 2014. UN akan dilaksanakan usai pemilihan umum (pemilu).
Gratis Daftar
Sementara itu, Kemendikbud menegaskan SNMPTN 2014 tidak
dipungut biaya, seperti tahun 2013. Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, pemerintah
ingin memfasilitasi agar para lulusan SMA/SMK mudah melanjutkan pendidikan
ke jenjang lebih tinggi dengan membuka kesempatan sama dalam proses pendaftaran
masuk PTN.
“Urusan diterima dan tidak diterima itu ada aspek yang
lain. Paling tidak kita harus membuka kesempatan sama. Prinsip kesamaan
dalam kesempatan yang sama harus kita pegang,” Nuh akhir pekan kemarin.
Menurutnya, setiap tahun jumlah lulusan SMA/SMK mencapai 2
juta orang. Untuk para lulusan itu, pemerintah menanggung semua pembiayaan
terkait pendaftaran PTN melalui jalur SNMPTN. “Kaya miskin semua sama. Punya
kesempatan yang sama,” katanya.
SNMPTN merupakan seleksi non-tertulis dalam pola penerimaan
mahasiswa baru PTN. Seleksi dilakukan berdasarkan prestasi akademik siswa
berupa nilai rapor, hasil UN dan prestasi lain.
Data-data yang diperlukan dalam pendaftaran SNMPTN
dimasukkan sekolah secara online melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa
(PDSS) mulai Januari 2014.
PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak
sekolah dan prestasi akademik siswa. SNMPTN 2014 akan diikuti siswa lulusan
SMA/SMK dari 14 ribu sekolah seluruh tanah air. Mereka bersaing memperebutkan
kursi di 63 PTN dengan total daya tampung 150 ribu.
Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso mengatakan jumlah
tersebut masih akan ditambah lagi kuota Bidikmisi sebanyak 60 ribu kursi sehingga
total daya tampung PTN sekitar 210 ribu. Tahun 2014, SNMPTN memiliki kuota minimal
50 % dari total kuota daya tampung setiap PTN atau program studi.
Sama seperti tahun sebelumnya, SNMPTN 2014 juga memberikan
kesempatan khusus kepada calon mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang
mampu melalui program bidikmisi, serta calon mahasiswa dari daerah 3T
(terluar, terdepan, tertinggal).
Sementara pada pelaksanaan tes tulis seleksi bersama masuk
perguruan tinggi negeri (SBMPTN), ada perampingan jumlah mata ujian atau tes
yang berdampak pada hari pelaksanaan.
Mata ujian atau tes bidang studi dasar dan bidang studi potensi
akademik akan disatukan, akibatnya ujian masuk hanya satu hari. Sementara
tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan dua hari.
SUMBER: http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=48921
0 komentar:
Posting Komentar